SMC. Berikut kami bagikan
Makalah Tentang Berita yang berhasil kami susun. Makalah ini kami kumpulkan dari berbagai sumber. Setelah terkumpul, kami susun dan tata dengan rapi sehingga menjadi sebuah makalah yang baku sesuai dengan EYD. Makalah tentang berita ini dapat anda download versi Microsoft Word. Makalah disusun dengan menggunakan Microsoft Office 2007, Font 12, Time New Roman.
Makalah ini dapat anda download atau copy paste sesuai dengan kebutuhan anda. Kami tidak membebani pengunjung untuk mengunduh apapun yang ada di blog kami. Termasuk makalah-makalah yang kami unggah/upload asalkan dengan maksud dan tujuan yang baik. Kami tidak bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan menyangkut editan atau substansi makalah dan lainnya. Karena hal itu semua kami berlaku sebagai penyusun makalah yang kami kumpulkan dari berbagai sumber. Bukan selaku pemilik hak cipta. Oleh karena itu, silahkan berbagi, silahkan unduh apapun yang anda jumpai di blog kami.
Berikut makalah yang dapat anda COPY-PASTE. Makalah ini juga dapat di download pada link yang kami sediakan di Bawah Posting ini. KLIK DOWNLOAD agar dapat mendapatkan Makalah dalam bentuk MICROSOFT OFFICE WORD pada link yang kami sediakan pada bagian bawah posting. Indahnya berbagi, anda senang, kami pun senang.
Makalah Tentang Berita : COPY-PASTE vrs.
MAKALAH
TENTANG BERITA
TAHUN
PELAJARAN
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berita
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan di zaman sekarang ini. Hampir
setiap hari kita mendapatkan berita-berita dari berbagai media massa, mulai
dari surat kabar, radio, televisi sampai internet.
Oleh karena
itu, materi tentang pengertian dan macam-macam berita perlu dibahas agar kita
sebagai penikmat berita dapat mengolah berita dan menganalisis berita yang kita
dapat dengan baik. Sehingga kita dapat mengetahui jenis berita apa saja yang
telah kita terima.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah, maka dari
itu berikut ini adalah beberapa masalah yang akan dibahas.
1. Pengertian Berita
2. Macam-macam Berita
C. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari berita
2. Pembaca dapat
mengetahui macam-macam berita
3. Pembaca dapat mengelompokkan berita berita yang ada
sesuai jenisnya
D. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu
:
1. Untuk mengetahui apa itu berita
2. Untuk mengetahui macam-macam berita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Berita
Berita
ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik
bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa. Sebuah contoh klasik,
“seekor anjing menggigit manusia, itu biasa, tetapi manusia menggigit seekor
anjing itu, itu baru berita.
Walaupun
contoh di atas terkesan mengada ada namun makna penting dari contoh di atas
ialah suatu fakta yang biasa-biasa saja atau sesuatu yang sudah lumrah terjadi
kurang menarik perhatian orang pembaca, penonton atau pendengar.
Ada pula sebuah pernyataan sederhana yaitu, sebuah berita sudah pasti sebuah
informasi, tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu karena
informasi baru dapat dikatakan berita apabila informasi itu memiliki
unsur-unsur yang mempunyai ‘Nilai Berita’ atau nilai jurnalistik dan
disebarluaskan kepada khalayak.
Sesungguhnya
berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari realitas sosial yang terdapat
dalam kehidupan. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa penulisan
berita lebih merupakan pekerjaan merekonstruksikan realitas sosial ketimbang
gambaran dari realitas itu sendiri.
W.J.S.
Purwadarminta berpendapat bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian
yang terbaru. Berita
juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru,
penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan
dan layak dinikmati oleh mereka (Helena, 2007: 25).
Sementara
itu menurut Masri (2008: 58), berita adalah:
1. Suatu peristiwa atau kejadian yang
tidak lazim (luar biasa)
2. Peristiwa yang biasa, namun
dilakukan atau dialami orang yang tidak biasa
3. Suatu peristiwa yang tampak
paradoksal (bertentangan)
4. Hal biasa, namun tidak mencelikkan
mata banyak orang
5. Sesuatu yang penting
6. Sesuatu yang genting
7. Sesuatu yang menyentak
8. sesuatu yang menyenangkan
9. sesuatu yang membahayakan
10. sesuatu tragedi yang menyentuh rasa
kemanusiaan
11. dan lain-lain yang dianggap perlu
diketahui, yang menarik, dan berkaitan dengan kepentingan pembaca.
Jadi dapat
dikatakan bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa
disebut sebagai berita. Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita, yang
disebut berita adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain,
sebuah peristiwa tidak akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak
dilaporkan.
Dari beberapa definisi atau batasan tentang berita
itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari
definisi tersebut, yakni:
1. Laporan
2. Kejadian/peristiwa/pendapat yang
menarik dan penting
3. Disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu)
B.
Nilai Berita
(Ukuran Layak Berita)
Setiap berita yang ada di hapadan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita
yang berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat–syarat berikut ini yang
bisa di penuhi.
a. Arti penting, yaitu kejadian yang mempunyai
kemungkinan memengaruhi kehidupan orang banyak
b. Besarnya sesuatu atau kuantitas, yaitu, kejadian yang
menyangkut angka–angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian
yang dapat mempunyai akibat yang dapat di jumlahkan bentuk angka yang menarik
bagi pembaca.
c. Tepat waktu, yaitu yaitu yang menyangkut hal
-hal yang baru saja terjadi atau baru saja di temukan.
d. Kedekatan, yaitu kejadian dekat dengan pembaca, baik
dekat secara geografis maupun dekat secara emosional.
e. Ketenaran, yaitu kejadian yang menyangkut tokoh atau
hal – hal yang terkenal atau dikenal oleh pembaca (public figure)
f. Segi manusiawi (human
inters), yaitu kejadian yang menyentuh perasaan pembaca (mengharukan), atau kejadian yang menyangkut
orang biasa dan situasi luar biasa, atau orang besar (terkenal) dalam situasi
biasa.
g. Objektif:
berdasarkan fakta, tidak memihak.
h. Aktual:
terbaru, belum “basi”.
i. Luar
biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
j. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis,
kultural, psikologis).
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat dikatakana bahwa nilai suatu berita di tentukan oleh
beberapa komponen, yaitu minat (self
interest), uang (money), seks,
pertentangan, (conflict), minat
insane (human interst), ketegangan (suspense), kemashuran (fame), Keindahan (beauty), umur (age), dan kejahatan (crime).
C. Bagian
Berita
Secara umum, berita mempunyai
bagian-bagian dalam susunannya yaitu:
1.
Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna
untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan
diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.
2.
Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian.
Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal
kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
3.
Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah
berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang
menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati
sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.
4.
Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa
yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan
berita.
D. Jenis Berita
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis
berita menurut penyajiannya, yaitu:
1.
Straight
News (sering juga
disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung
unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight
news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap tidak
mengabaikan kelengkapan data dan objektivitas.
2.
Soft News (sering disebut juga feature),
yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang
termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan
(oddity).
3.
Feature (berita
kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik, menggunakan pelacak latar belakang
suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4.
Reportase, yakni Jenis
laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber
tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.
Berdasarkan
sifat kejadian. Terdapat empat jenis berita, yaitu:
·
Berita yang
sudah diduga akan terjadi. Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan Goenawan
Mohamad yang tampil dalam sebuah seminar.
·
Berita
tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak. Misalnya: peristiwa kebakaran
kantor sentral telepon.
·
Berita
tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga. Misalnya: peristiwa
percobaan pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW (Basuki 1983:5).
Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik
1.
Berita Lugas/berita langsung/hard
news/stright news
Menurut
Deddy (2005: 40) hard news adalah
berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai
individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai
diberlakukannya sesuatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja menyangkut
hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera
diberitakan
Jadi, maksud
dari hard news atau berita langsung
adalah berita yang penulisanya lugas, langsung, apa perlunya (straig news, hard news, atau spot news ). Prinsip penulisanya adalah piramida terbalik. Mahksudnya, hal-hal
yang terpenting disajikan pada pokok berita ( lead ), sedangkan bagian
lainya pada bagian uraian (body)
dengan urutan makin lama makin kurang penting
Jenis berita
yang terpusat pada peristiwa normalnya berbentuk berita lugas (hard
news/stright news). Dalam jurnalisme laporan berita lugas mencoba untuk
menyampaikan informasi berupa peristiwa sebagaimana nampaknya. Seperti juga
seorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan bercerita, wartawan
pun menyampaikan pesan dan gagasannya kepada audience-nya dalam bentuk
sebuah cerita yang mereka sebut “news story”. Praktik jurnalisme yang
menginformasikan (sesuatu yang penting) dan jurnalisme yang menceritakan (sesuatu
kisah yang menarik).
Jack Hart,
dalam A Writer’s Coach, mengatakan bahwa tujuan utama Anda adalah
menyampaikan informasi, anda mungkin akan menulis sebuah laporan. Sebuah
laporan hanya mencatat penemuan-penemuan penelitian seseorang. Laporan biasanya
disusun menurut topik. Mereka memulai dengan semacam pandangan umum (overview)
yang kemudian dilanjutkan, secara metodik, dengan topik A, topik B, dan
seterusnya.
Pada awal
laporan wartawan mulai dengan pernyataan yang meringkas penemuan-penemuan
meraka, yang dikenal sebagai lead ringaksan – summary lead. Dari
sini mereka langsung masuk dalam paragaraf topik di bawahnya. Mereka kemudian
menyusunnya dalam urutan kepentingan yang makin menurun. Gaya ini disebut bottom
line. Struktur ini memudahkan bagi editor untuk memangkas dari dasar,
sehingga bisa membuang informasi yang tidak penting dahulu. Karena informasi
yang paling penting berada di atas dan menyempit ke bawah dimana terdapat
informasi yang paling tidak penting, maka wartawan menyebut bentuk laporan ini
“piramida terbalik.”
Bentuk
laporan ini sangat cocok untuk diterapkan pada suatu peristiwa besar yang
pecah, seperti pecah perang antara dua negara, bom bunuh diri, gunung meletus,
tsunami, pembunuhan, dan sebagainya. Wartawan ingin secepatnya melaporkan ini
kepada pembaca. Pada awal laporan sudah terdapat sari atau inti (ringkasan)
dari kejadian yang segera dapat ditangkap oleh pembaca. Tinggal terserah kepada
pembaca sejauh mana ia ingin membaca elaborasi detail ke bawah. Dalam berita
lugas ini tidak diterapkan naratif, tidak ada gaya bercerita. Tujuan utamanya
adalah untuk menarik perhatian pembaca secepatnya pada berita tersebut.
Ada kalanya
berita lugas ini berisi kejadian-kejadian rutin seperti kegiatan pemerintah,
politik, ekonomi, pangadilan, dan lainnya, yang isinya tidak begitu menarik
bagi pembaca. Berita rutin yang disajikan setiap hari ini oleh pembaca sering
disebut sebagai berita yang membosankan – dull news.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Straight News
merupakan berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas.
Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini. Yang termasuk jenis berita Straight News
adalah Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas
dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi informasi
peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
Contohnya: 1998-2007 Bersama PKS
Melayani Bangsa
2. Berita Ringan (soft news/berita halus)
Berita ringan
adalah berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya
berita, tetapi segi manusiawinya (human
inters). Human inters adalah kejadian yang
adapat memberikan sentuhan perasaaan bagi pembaca kejadian yang menyangkut
orang biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Penulisannya menggunakan
susunan piramida tegak dan
biasanya kronologis.
Menurut Deddy (2005: 4), soft news (berita ringan) seringkali
juga disebut dengan feature yaitu
berita yang tidak terikat aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pembaca
atau pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali menitikberatkan pada
hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa atau pembaca. Ia juga
dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga simpati,
misalnya tentang lahirnya hewan langka di kebun binatang, anjing menggigit
majikan, atau masyarakat kecil mendapat lotre milyaran rupiah
Berbeda dengan
berita yang terpusat pada peristiwa, jenis berita yang berdasarakan pada proses
lazimnya berbentuk berita halus atau soft news. Soft news sendiri
adalah pengembangan dari hard news. Berita-berita rutin yang bila
dilihat sepintas tidak menarik terkadang ada yang penting, atau setidaknya bisa
dikembangkan menjadi cerita yang menarik. Hal ini tergantung dari ketajaman
atau penciuman berita seorang wartawan atau editor. Misalnya penandatangan
perjanjian perdagangan antara dua negara. Kejadian formal yang berlangsung
beberapa menit ini mungkin tidak menarik. Tetapi bagi wartawan yang kreatif dan
skeptis ia bisa melihat hal menarik, misalnya dibelakang upacara formal
tersebut ada berbagai permasalahan yang terkait dengan hubungan perdagangan
antara kedua negara tersebut. Dia akan menggali hal-hal yang menarik yang bisa
disajikan lugas tetapi sudah diperhalus (soft news) dalam bentuk cerita.
Bila sebuah
laporan (report) disusun terutama untuk menyampaikan informasi, maka
sebuah cerita (story) disusun terutama untuk memproduksi pengalaman.
Untuk alasan ini maka elemen struktur dasarnya bukanlah topik, tetapi adegan (the
scene). Anda akan menemukan konstruksi paling murni pada naskah film yang
secara eksplisit menyusun tulisan dalam penggambaran action atau description
of action. Tujuan dari konstruksi berdasar adegan adalah untuk menarik
pembaca ke dalam cerita sehingga mereka bisa mengalami sendiri. Audience
membaca jalan cerita melalui serangkaian adegan untuk nilai hiburannya. Karena
prosesnya adalah melalui pengalaman (experience), maka bisa memiliki
dampak emosional yang sangat kuat pada pembacanya. Wartawan mengenal tulisan
semacam ini sebagai bentuk berita halus (soft news), yang menggunakan
teknik naratif untuk menghasilkan cerita yang dramatis.
Selain kedua
bentuk dasar penulisan di atas, banyak lahir bentuk hybrid dari para
penulis yang imajinatif yang mengeksplorasi pemutasian tanpa ada habisnya. Poin
terpenting yaitu penulis yang efektif akan berfikir dahulu tentang apa yang
akan mereka tulis, dan kemudian baru memilih bentuk yang paling cocok untuk
tulisannya itu.
Charnley
memperjelas perbedaan antara berita yang ditulis dengan cara matter – of –
fact, secara faktual saja dengan berita interpretatif. Ia menjelaskan
jika berita interpretatif ditulis dengan dibubuhi interpertasi di dalamnya
seperti seorang analisis, maka dalam reportase interpretatif seorang reporter
tidak hanya menghitung tetapi mencoba menjelaskan mengapa sesuatu itu terjadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Soft
News nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
3.
Berita Kisah
(Feature)
Berita kisah menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan
dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang indah dan
menarik pembaca, serta mengembangkan unsur-unsur menarik pada alur kisah (plot)
sehingga tak jarang muncul sudut pandang penulisnya sendiri.
4.
Reportase
Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian
(berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa
keingintahuan pembaca. Reportase diharapkan mampu memberikan fakta, data, atau
informasi selengkap-lengkapnya yang dicari dan dapat melalui pengamat,
wawancara, dan penelitian serta ditulis dengan gaya penulisan yang luwes.
Gaya penulisan reportase hampir sama dengan berita kisah. Hanya saja dalam
reportase, data sangat di tonjolkan, bahkan dengan pengungkapan latar belakang
masalah samapai ke pemikiran berikutnya. Tugas reporter yaitu melakukan tugas
reportase dan mengumpulkan bahan–bahan sesuai dengan perencana isi berita di
koran atau majalah (termasuk majalah dinding).
Salah
satu contoh berita dalam jenis ropertase yang menarik adalah berita eksklusif,
artinya sesuai peristiwa yang jarang terjadi. Jenis berita dapat juga
dipilah–pilah berdasarkan segi pembidangnya, yaitu berita politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan, atau dalam ragam berita daerah atau lokal,
nasional, regional, dan internasional.
Jenis-jenis berita yang serupa
dengan reportase adalah sebagai berikut.
a.
Berita
Interpretatif
Dalam berita interpretatif seorang wartawan harus
berfikir layakanya ilmuan yang akan meneliti sebuah permasalahan. Wartawan
harus memiliki kesimpulan atau kecurigaan awal tentang sebuah peristiwa. Kita
mesti skeptis terhadap sebuah peristiwa. Peristiwa pasti terkait dengan sesuatu
yang lebih besar dan penting. Dari kecurigaan tersebut wartawan mengumpulkan
informasi sebagai bahan pembuktian. Informasi tersebut adalah hasil wawancara
dengan narasumber, data-data, maupun pengamatan indrawi si wartawan. Setelah
itu, informasi yang terhimpun disusun dalam sebuah berita.
Jika
informasi yang tersusun sejalan dengan kecurigaan wartawan maka berarti
interpretasinya terbukti. Jika tidak terbukti maka pembuktian wartawan tersebut
bisa menerangkan dan memperjelas sebuah permasalahan. Layaknya penelitian
ilmiah, dalam berita interpretasi juga tidak dikenal salah atau benar. Tugas
wartawan hanya menyajikan infomasi, setelah itu pembacalah yang berhak untuk
menyimpulkan. Untuk lebih jelasnya anda perhatikan contoh berukut.
Berita interpretatif menjelaskan fakta yang saling bertentangan. Sebagai contoh semisal pemerintah
berencana mengurangi subsidi bahan bakar dengan menaikan harganya sebesar 20%
bulan depan. Menurut nalar wajar tarif semua angkutan yang menggunakan bahan
bakar juga akan naik. Orang akan membatasi kegiatannya bepergian yang tidak
perlu. Apa pengaruhnya terhadap harga-harga produk yang mesin produksinya
menggunakan bahan bakar solar? Sudah tentu harga barang-barang produksi pabrik
juga akan mengalami kenaikan.
Tetapi bukti
kenyataanya tidak demikian. Perusahaan angkutan kota ditetapkan oleh para
pemerintah daerah untuk tidak menaikkan tarif. Alasannya, kenaikan harga bahan
bakar ini tidak menyebabkan perusahaan-perusahaan angkutan menderita kerugian
dan karenanya tidak ada alasan untuk menaikan jumlah setoran dari para
pengemudi kendaraannya. Demikian pula harga-harga produk buatan pabrik ternyata
juga tidak mengalami kenaikan. Bahkan, ada beberapa produk yang harganya turun.
Dihadapkan
pada fakta-fakata yang saling bertentangan ini, maka wartawan pun berada dalam
posisi menulis sebuah berita interpretatif yang memaparkan keadaan ini terhadap
khalayak. Kenaikan harga bahan bakar ternyata tidak berpengaruh terhadap
barang-barang maupun tarif angkutan. Mengapa kejadian itu seperti tidak diperkirakan?
Berdasarkan
fakta-fakta yang berhasil dihimpun, seorang wartawan harus mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang timbul di kepala setiap orang: Apa itu artinya
reportase interpretatif juga seringakali menjawab pertanyaan: Bagaimana hal
tersebut bisa terjadi? Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk
menunjukan betapa perbaikan ekonomi dalam masyarakat tidak terpengaruh oleh
kenaikan bahan bakar minyak tersebut.
Sebagain
besar berita interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita
interpretatif seakan-akan sederhana. Padahal, reporternya sudah menghabiskan
waktu berjam-jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya
dalam bentuk akhir. Sang reporter membuat dua rancangan berita, konsep awal,
dan revisi-revisinya ditulis kembali untuk membuat interpretasinya itu mudah
dimengerti.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian penulisnya/reporter.
Contohnya: KH. Ali, Pimpinan Madina
Al Ikhlas: "Masih Adakah PKS di Hati Warga Jakarta?"
b. Berita Investigasi (Indept News)
Investigative reporting atau Investigasi News merupakan kegiatan peliputan untuk mencari,
menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan,
penyimpangan, atau kejhatan yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
“Investigative reporting adalah pekerjaan
membuka pintu dan mulut yang tertutup rapat,” kata ahli komunikasi William
Rivers.
Investigative reporting atau berita investigasi bertujuan
mulia, yaitu memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui (people right to know) dari apa yang dirahasiakan oleh pihak-pihak
lain yang merugikan kepentingan umum.
Wartawan
investigasi dituntut agar mampu melihat celah pelanggaran, menelusurinya dengan
energi reportase yang besar, membuat hipotesis, menganalisis, dan pada akhirnya
menuliskan laporannya. Jurnalisme investigasi ada ketika terjadi penyimpangan
dalam suatu tatanan masyarakat. Pers punya peranan sangat penting untuk dapat
menginformasikan peristiwa yang menyimpang itu. Tidak berhenti sampai titik
ini, pers juga bisa melangkah jauh mengusut kesalahan, menemukan kebenaran, dan
mengadakan perubahan.
c.
Depth News (Berita Mendalam)
Depth
news disebut berita mendalam karena laporan yang hendak diberitakannya memiliki
nilai berita yang berat, baik dari segi fakta, penggalian data, dan dampaknya
kepada masyarakat umum. Disebut berita mendalam, juga karena proses penggalian
datanya memerlukan perencanaan, persiapan matang, dan analisa yang mendalam.
Ada beberapa karakter depth news, yaitu:
1. Unsur berita yang ditekankan adalah
why (mengapa peristiwa terjadi) dan how ( bagaimana peristiwa itu terjadi.
Terkadang so what? (apa yang akan terjadi kemudian) dipakai untuk mendekatkan
berita pada kebenaran prediksi lebih lanjut dari suatu peristiwa yang tengah
terjadi.
2. Deskripsi berita analitis dan
mengungkapkan banyak fakta penting sebagai pendukung.
3. Struktur berita yang digunakan
adalah balok tegak. Karenanya, di setiap bagian berita (dari kepala berita,
tubuh berita, hingga kaki berita) mengandung inti peristiwa. Sehingga, membaca
sebagian paragraf saja tidak dapat memahami atau mendapatkan informasi secara
utuh. Karenanya, seluruh bagian berita depth news merupakan satu kesatuan utuh.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa depth news adalah pelaporan
jurnalistik yang bersifat mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu
peristiwa fenomenal atau aktual.
Jenis-jenis
berita lainnya:
· Opinion news, yaitu berita tentang pendapat seseorang
terhadap peristiwa yang sedang terjadi, biasanya pendapat para cendekiawan,
sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi
poleksosbudhankam, dan sebagainya. Contoh
berita Opinion news: PKS Protes Besaran
Kenaikan BBM
·
Process –
Centered News
Berita ini
merupakan jenis berita yang berdasarkan pada proses (process – centered news)
yang disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat
yang dihubungkan dalam konteks yang luas dan melampaui waktu. Berita semacam
ini muncul di halaman opini berupa editorial, artikel, dan surat pembaca.
Sedang di halaman lain berupa komentar, laporan khusus, atau tulisan feature
lainnya seperti banyak dimuat di koran minggu. Meski, kali ini kita fokuskan
terlebih dahulu pada pembahasan laporan khusus yang berbentuk interpretatif.
Editor
kerap menugaskan wartawan untuk membedah suatu masalah dan menyajikannya dengan
penjelasan-penjelasan yang berada di bawah permukaan – beneath-the surface –
peristiwa itu sendiri. Dalam liputan yang berdasarkan proses ini,
diharapkan wartawan tidak jatuh ke dalam jebakan peristiwa – event trap.
Ia tidak menunggu sampai peristiwa itu “pecah”. Konsep tersebutlah yang
mendasari process – centered news.
Tidak jauh
berbeda dari jenis-jenis berita di atas, Masduki (2004: 16) menyatakan bahwa
ada dua jenis berita, yaitu:
1. Berita Tulis
Berita
tulis adalah berita radio yang telah di tulis ulang dan melalui proses
penyuntingan dari sumber aslinya, baik berupa hasil reportase maupun kutipan
dari media massa lain sebelum diudarakan oleh penyiar. Bentuk berita ini sering
disebut dengan ad Libs (ad Libitum) sebab penyampain laporan itu
menghendaki adanya penuturan secara bebas, spontan, improvisasi tinggi tanpa
mengurangi substansi informasi yang disampaikan. Beberapa istilah lain untuk
berita tulis yaitu:
a.
Spot news, berita pendek yang memberikan informasi kejadian secara
cepat.
b.
Spot press atau news break, yang disajikan setiap jam bahkan
15 menit.
Kedua
jenis berita di atas lebih dikenal dalam jurnalisme televisi.
2. Berita Sisipan
Berita
sisipan yaitu berita yang menyertakan sisipan pernyataan asli narasumber (actuality voice) di sela-sela teks yang
disampaikan penyair atau reporter.
E. Contoh-contoh berita
1.
stright
news/ berita langsung
EVAKUASI TERHAMBAT MEDAN
BANDUNG, KOMPAS – Evakuasi korban tanah longsor di
Perkebunan Teh Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat, terhambat medan berat berupa jalan menanjak berliku-liku dan
berbatu.
Pukul 16.00, Rabu (24/2), evakuasi terpaksa dihentikan
karena khawatir longsor susulan akan terjadi setelah hujan deras kembali
mengguyur kawasan perkebunan tersebut.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.
Berita
Ringan (soft news/berita halus)
Bello
Maasaba, pria asal Nigeria, menjadikan menikah sebagai pekerjaan tetapnya. Pria
berusio 87 tahun itu memiliki 107 istri. Hampir setiap tahun, pria tersebut
melangsungkan pernikahan. Dari 107 istrinya itu, dia mendapatkon 185 anak.
Motivasi Bello menikah dengan banyak perempuan itu bukan dilandasi hasrat seksual
atau menambah keturunan, tapi dari tuhan.peria yang bekerja sebagai tabib di
negeria itu mengaku bahwa setiap ia akan menikah, sebelumnya mendapat semacam
wahyu dari tuhan. (“tunggu dulu’. Pikiran rakyat 2011).
3.
Berita Feature
SI MATA BIRU
Oleh : Herman
RN
“Jika jalan-jalan ke Aceh Barat, jangan lupa singgah sejenak di Lamno Jaya. Di
sana dapat kita lihat dara Portugis, si dara Barat yang biru mata.”Kurang lebih
seperti itu terjemahan sebait lagu Sabirin Lamno yang diberinya judul Dara
Portugis. Lagu itu dikumpulkan dalam sebuah kaset yang diluncurkan oleh
Kasgarecord. Oleh karena lagu itu pula, keberadaan dara Portugis di Lamno, Aceh
Jaya (dulu masih bergabung dengan Aceh Besar) menjadi makin populer, baik di
masyarakat Aceh maupun Indonesia. Bahkan, orang asing yang datang pascatsunami
ke Aceh juga bertanya tentang keberadaan keturunan Eropa itu di Aceh Jaya.
Apalagi, setelah mengetahui Aceh Jaya adalah daerah terparah kena imbas ie
beuna atau tsunami.
Sebelum menelusuri lebih lanjut jejak
si mata biru, kita mengingat dulu sejarah Aceh. Seperti halnya bangsa lain yang
mendatangi Aceh, Portugis bertujuan menjalin kerja sama di bidang
rempah-rempah. Ketika itu Aceh memang terkenal dengan kekayaan
rempah-rempahnya. Namun, lambat-laun negeri berjulukan ‘Seramoe Makkah’ ini
jadi jajahan. Lantas, apa yang dapat kita petik dari peninggalan sejarah
jajahan tersebut setelah Aceh merdeka?
Sebelum sampai ke jawaban pertanyaan
itu, tanpa bermaksud mengungkit perih, duka-lara, dan dendam yang
tercerabut-berpagut hingga kini, saya mencoba memaparkan sebuah sifat keacehan
yang dimiliki orang Aceh hingga kini. Karakteristik keacehan itu kerap
disematkan pada narit maja Aceh. Salah satunya, sipeut ureueng Aceh hanjeut
teupeh. Meunyo teupèh, bu leubèh hana meuteumè rasa; meunyo hana teupèh, padé
bijèh jeut tarasa. Apabila di-Indonesiakan, lebih kurang memiliki makna
orang Aceh tidak boleh disinggung (hatinya). Kalau tersinggung, nasi basi pun
tak diberikan; kalau tidak disinggung, bibit padi pun boleh dimakan.
Mungkin, karena sifat itulah, orang
Aceh gampang dijajah, karena orang Aceh begitu mudah akrab dengan orang asing
saat hatinya sudah disentuh lembut. Bermula menyentuh dengan sangat lembut hati
orang Aceh, bangsa-bangsa pendatang mencoba menjalin ikatan kerja sama
perdagangan dengan bangsa Aceh. Kemudian, orang Aceh yang sudah tersentuh
hatinya, dengan gampang dan gamblang menyerahkan yang dia punya kepada bangsa
pendatang tadi. Saat itu, tanpa disadari Aceh telah dijajah. Maka, ketika telah
sadar dirinya dijajah, orang Aceh yang lebih senang menyebut dirinya ureung
Aceh akan bangkit dengan segala daya dan upaya. Saat seperti inilah,
keacehan itu timbul kembali, yakni daripada hidup di bawah kaki penjajah-meski
diberi pangkat dan harta berlimpah-lebih baik mati bersimbah darah atau mati
berkalang tanah. Hal ini juga dinukilkan dalam narit maja Aceh: daripada
juléng göt buta; daripada capiek göt patah, daripada singèt göt rhô meubalék (daripada
juling lebih baik buta, daripada pincang lebih baik patah, daripada miring
lebih baik tumpah semua). Yang lebih tegas lagi, daripada na göt hana (daripada
ada, lebih baik tidak ada). Maka dari itu, perjuangan dengan gencar melawan
penjajah dilakukan ureueng Aceh hingga akhirnya penjajah lari pulang
tunggang-langgang ke asalnya, mengakui keperkasaan Aceh. Lantas, setelah
penjajah itu pulang ke asalnya, apa yang tersisa dari sebuah peninggalannya?
Sebut saja salah satu penjajah Aceh
adalah bangsa Portugis. Menurut catatan sejarah, bangsa Eropa itu menjajah Aceh
terutama di pantai barat Aceh, tepatnya Lamno.
Seperti bangsa Eropa penjajah lainnya
(Belanda dan Inggris), Portugis juga memainkan taktiknya dengan mencoba merebut
hati orang Aceh. Pembauran kedua etnis ini pun terjadi. Orang Aceh ada yang
dinikahi oleh orang Portugis, lalu mempunyai keturunan. Setelah Portugis
berhasil dikalahkan Aceh hingga kembali ke asalnya, yakni Eropa, keturunan
Portugis itu ada yang tertinggal di Aceh. Kendati ada orang Aceh yang dinikahi
oleh bangsa Barat itu atas nama cinta, istri dan keturunannya tetap
ditinggalkan di Aceh. Peninggalan inilah yang membuat Lamno atau disebut juga
dengan Nanggroe Daya, terkenal dengan si mata biru atau dara Portugis. Tak
ayal, sebagian orang berpendapat, jika ingin melihat bangsa Barat turunan,
datang saja ke Lamno, di samping ada pantai dan pemandangan yang indah di situ.
Umumnya, orang-orang mata biru ini
sangat mirip dengan orang Eropa. Bukan hanya matanya yang biru, kulitnya juga
putih serupa kulit orang Barat.
Seiring waktu yang terus berjalan,
perkawinan antarsuku semakin meluas. Keturunan si mata biru pun menikah dengan
orang Aceh dari daerah lain dan mungkin dengan bukan orang Aceh. Pertanyaannya
sekarang, masihkah ada keturunan Portugis tersebut di Aceh?
Beberapa waktu lalu, saya dan teman
saya, Erwin, pergi ke Lamno, ke tempat keturunan Portugis itu menetap. Di sana,
saya mencoba mengamati sekeliling, baik orang yang melintas maupun yang duduk
di rumah atau di warung kopi. Heran! Tiga puluh menit menelusuri Lamno, belum
saya temukan juga si mata biru.
Imeum mukim Lamno, Teungku Tantawi,
yang saya temui di sebuah warung kopi, menunjuk sebuah rumah. “Rumah itu ada
mata birunya,” kata Tantawi.
Saya menoleh ke arah yang ditunjuk. Di
serambi depan rumah itu terlihat empat orang anak kecil. Kalau boleh ditaksir,
usia mereka masih Balita (di bawah lima tahun). “Lihat saja keempat anak itu.
Yang nomor dua dan nomor tiga berkulit putih, rambutnya juga seperti bule.
Matanya biru. Sementara anak tertua dan terbungsu, persis seperti keturunan
Aceh asli kan?” tutur Tantawi.
Menurut lelaki 70 tahun itu, keturunan
mata biru di Lamno banyak hilang saat musibah tsunami. Pasalnya, tempat tinggal
mereka persis di tepi laut. Di samping itu, perkawinan antara keturunan mata
biru dengan orang-orang pendatang semisal orang Aceh dari daerah lain, juga
menjadi salah satu penyebab keturunan Portugis ini berkurang.
Tempat-tempat yang banyak dihuni
komunitas mata biru, seperti daerah Kuala Onga, Kuala Daya, Lambeuso, dan
Keuluang, merupakan tempat yang disebutkan oleh Tantawi sebagai kawasan imbas
tsunami paling parah.
“Nyan ke nyan nyang tinggai, ka hana
asli lé. Kadang-kadang na aneuk mata biru, ôkjih itam. Leuh nyan, na cit nyang
hi ureueng Aceh mamandum rupajih (Itulah yang tersisa, sudah tidak asli
lagi. Terkadang ada anak yang matanya biru, rambutnya hitam, ada pula yang
mirip orang Aceh semua wajahnya),” katanya.
“Saya ingat, ada satu orang yang
tinggal di Minisaweu. Di sana ada seorang lelaki tua yang kerap disapa Haji
Tet, satu lagi di Lamme. Hanya itu yang tersisa. Ya, itu yang saya ketahui,”
ujar Tantawi. “Lainnya, habis diambil tsunami.”
Hampir senada dengan Tantawi, camat
Lamno, Jaddal Husaini, menuturkan bahwa keturunan bangsa Eropa itu sebelum
tsunami dapat ditemui di beberapa wilayah, yakni desa Lambeuso, Alue Mie, Jeumarem,
Janggot, Ujong Uloh, Kuala Ongan, dan Mukhan. Namun, setelah tsunami, kata
Jaddal, keturunan itu mulai sulit ditemukan. Kendati demikian, katanya, pihak
kecamatan tidak tinggal diam demi menjaga dan melindungi mereka. Jaddal mulai
melakukan pendataan penduduk pascatsunami. Hanya saja, menurut Husaini, sulit
melakukan pendataan terhadap si mata biru.
“Masalahnya adalah ketika kita masuk ke
kampung-kampung tempat keturunan Portugis itu, mereka lari. Entah mengapa
mereka selalu menghindar saat hendak didata,” tutur Husaini, setengah bertanya.
Selepas berbincang-bincang dengan
Jaddal, saya dan Erwin kembali melanjutkan perjalanan. Matahari nyaris tepat di
atas kepala kala itu.
Kami menyusuri jalan setapak dengan
berjalan kaki. Dari kejauhan terlihat sebuah jambô (gubuk). Kami
mendekatinya. Jambo itu berarsitek kayu, beratap daun rumbia. Dindingnya hanya
setinggi lutut. Tak ayal, menikmati secangkir kopi Aceh sembari dibelai semilir
dari lautan pantai Barat menjadi sebuah kenyamanan, apalagi di hari terik.
Di warung kopi kecil itu ada sekitar
delapan orang, tiga di antaranya saya taksir sudah uzur. Kepada bapak-bapak itu
saya bertanya tentang keberadaan si mata biru. Jawabannya persis sama seperti
apa yang sudah dikatakan imeum mukim dan camat. “Kurang tahu, nyaris hilang
setelah tsunami,” itulah jawaban mereka.
Saat kami sedang asyik menikmati angin
lembut siang itu sambil berbincang ringan, dari kejauhan terlihat seorang
lelaki jangkung mendekat.
“Sama dia saja kalian tanya kalau
memang mau mendapatkan informasi lebih banyak tentang keturunan Portugis,” kata
Saleh, salah seorang pengunjung warung tersebut.
Saya memperhatikan dengan seksama
lelaki yang ditunjuk Saleh. Semakin lama, lelaki itu semakin mendekat. Agaknya
dia juga hendak singgah di warung ini.
Dia kemudian duduk dengan menghadap ke
arah laut. Namanya Jamaluddin. Dia mengatakan memiliki tinggi badan 185
sentimeter. Umurnya belum terlalu tua, “Baru empat puluhan,” katanya, sembari
tersenyum.
Bagian hitam matanya terlihat
kebiru-biruan, sedangkan yang bagian putihnya terlihat agak coklat. Sekilas dia
seperti Jose Maurinho, mantan Manajer Klub kaya di Inggris, Chelsea. Sungguh,
kulitnya yang putih kemerah-merahan memperlihatkan dengan jelas bulu-bulu di
tangan Jamaluddin. Entah karena kulitnya yang putih itu, dia disapa akrab
dengan sebutan “Bang Puteh”.
Bang Puteh adalah salah seorang
keturunan Portugis. Kendati dia merupakan keturunan bangsa Eropa itu, dia
mengaku tidak tahu benar tentang silsilah keluarganya. Dia juga tak hapal
kebiasaan Portugis.
“Saya hanya memegang adat-istiadat Aceh
sebagai pegangan saya di sini,” ucapnya.
Bang Puteh juga mengatakan bahwa tidak
semua anaknya memiliki ciri sama. Kata dia, dua mirip orang Aceh asli, dua di
antaranya mirip bangsa Portugis.
“Hal ini sama saja dengan empat orang
anak yang kalian katakan sudah melihatnya di Desa Leupe. Anak saya, Rauzatul
Jannah, enam tahun, dan Nurul Khamiran yang masih 2,5 tahun, sangat mirip
dengan orang Barat. Tapi, dua lagi, yang tertuanya, sangat kental dengan
karakter orang Aceh pada umumnya,” ujar Bang Puteh.
Dari Bang Puteh, saya mengetahui bahwa
keturunan Portugis yang lari saat didata seperti kata camat tadi sebenarnya
bukan karena takut. “Mereka hanya malu. Masalah malu, tidak jelas, apakah
karena mereka tidak mirip dengan orang Aceh kebanyakan atau karena apa,” kata
Bang Puteh, menggeleng-gelengkan kepalanya.
Saya teringat komentar seorang
mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala,
yang saya jumpai belum lama ini. “Orang-orang keturunan Portugis itu terkesan
hanya mau bergaul dengan dia dia aja. Itu makanya susah menelusuri
tentang mereka,” kata Farah Fitriah, mahasiswa angkatan 2006 di Jurusan Bahasa
Indonesia itu, saat saya tanya tentang mata biru di kampungnya.
Lain Farah, lain pula pendapat Teungku
M. Yahya Wahab. Dia adalah salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Aceh Jaya. Saya bertemu dengan Yahya saat dia mengunjungi pengungsi koran
tsunami di Lamno tahun 2005 lalu. Yahya juga asal Lamno.
“Dara Portugis di Lamno pada umumnya berparas
cantik. Namun, mereka pemalu. Jika bertemu dengan orang di luar komunitas
mereka, apalagi yang belum mereka kenal sama sekali, mereka cenderung
sembunyi.”
Menurut Yahya, karena sifat pemalu
itulah membuat mereka terkesan eksklusif. Hal ini pula, kata dia, yang
menyebabkan komunitas Portugis di Lamno itu lebih senang menikah dengan sesama
komunitas mereka. “Namun, belakangan sudah ada juga di antara mereka yang mau
dipersunting orang luar,” lanjut Yahya.***.
*)
4.
Berita
Reportase: Berita Ekonomi
Pasar
Tradisional Vs. Pasar Modern
Liputan.com, Jakarta: seratusan pedagang pasar tradisional
Ciledug berunjuk rasa manolak keberadaan carrefour
di kawasan pasar tradisional Ciledug, Kabupaten Tangerang, Banten.
Alasannya, keberadaan carrefour
akan mematikan omset mereka. Para pedagang menuding pemerintah daerah
setempat telah mengkhianati padagang tradisional dengan menerbitkan surat izin
pengoperasian Carrefour Ciledug.
Menurut para pedagang, jarak pasar tradisional dengan Carrefour kurang dari 20 m sehingga mengancam omset pedagang. Unjuk
rasa ratusan pedagang tradisional pasar Ciledug ini mendapat pengamanan ketat
dari aparat kepolisian dan Satuan Keamanan Central Bisnis Dagang Ciledug.
Akibat aksi ini lalu lintas di Jalan Hos Cokroaminato Ciledug sempat macet
total (Jum/Tim Liputan 6 SCTV).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berita ialah
laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi
khalayak dan disebarluaskan melalui media massa.Waktu sangat berarti atau
sangat diperlukan dalam proses penyebaran atau penyampaian berita.Selain waktu
Kejadian atau peristiwa yang menarik juga sangat berita untuk menarik perhatian
khalayak ramai untuk mengetahui tentang berita tersebut.Dan terakhir laporan
maksudnya disini bagaimana cara penyampain atau menampilkan berita tersebut
kepada khalayk ramai untuk menarik ketertarikan khalayak pada berita tersebut.
Dalam
jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1. Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan
kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa
mengandung pendapat-pendapat penulis berita
2. Soft News (sering disebut juga feature), yakni
berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk
kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
3. Feature (berita kisah), yakni
berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik, menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan
dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh perasaan.
4. Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan
kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan), serta mengutamakan rasa
keingintahuan pembaca.
Berikut kami berikan link-downloadnya. Download versi Microsoft Word. Klik Link di bawah ini untuk download Makalah Tentang Berita, yang anda butuhkan.
Klik Download, Untuk Download Makalah!
Semoga Bermanfaat!